:: www.ldnu.or.id :: Lembaga Dakwah NU :: Dokumen para Kyai, Ustadz dan Santri ::

YAYASAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
“NURUL HAQ”
Sekertariat: Jl. H.Ridwan No.10 Gebang kalisabuk kesugihan Cilacap 53274

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
YAYASAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT “NURUL HAQ”
GEBANG KUNING KALISABUK KESUGIHAN CILACAP

ANGGARAN DASAR

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Yayasan ini bernama “YAYASAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT NURUL HAQ “ di disingkat NURUL HAQ bertempat kedudukan di Jalan …Haji Ridlwan Nomor sepuluh Gebang Kuning Kalisabuk Kesugihan Cilacap Jawa Tengah.. dan bilamana dipandang perlu dapat membuka cabang-cabang atau perwakilan-perwakilannya ditempat lain.

WAKTU DAN LAMANYA BERDIRI
Pasal 2
Yayasan ini berdiri pada hari Jum’at Tanggal enam Februari Tahun Dua Ribu Sepuluh dan diperbaharui pada hari Selasa Tanggal Enam Februari Tahun Dua Ribu sebelas dan didirikan untuk waktu yang telah ditentukan lamanya.

AZAS DAN TUJUAN
Pasal 3
Yayasan ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan maksud ialah : sebagai sarana untuk berpastisipasi didalam pendidikan dan pengembangan masyarakat. Adapun tujuan dari Yayasan ini adalah untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan Masyarakat yang serasi, antara kebutuhan material dan spiritual melalui usaha-usaha yang teratur, terencana dan berkesinambungan.

KEGIATAN
Pasal 4
Untuk mencapai maksud dan tujuan seperti yang tercantum dalam pasal 3 diatas, Yayasan ini menjalankan usaha-usaha diantaranya :
1. Dalam bidang sosial yang meliputi :
a. mendirikan dan / atau mengelola lembaga Pendidikan formal tingkat Dasar.
b. Mendirikan dan / atau mengelola lembaga pendidikan non formal yang meliputi :
– Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
– Pendidikan Madrasah Diniyyah
– Pendidikan Kesetaraan (Paket A, Paket B dan Paket C)
– Serta Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
c. Mendirikan satuan pendidikan non formal, yang terdiri atas :
– Majlis Taklim
– Kelompok Belajar Usaha (KBU)
– Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
– Taman Bacaan Masyarakat (TBM) serta satuan pendidikan yang sejenis
d. Pemberian dan /atau pengusahaan program beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
2. Dalam bidang kemanusiaan yang meliputi:
a. Memberikan dan / atau menyalurkan sumbangan nafkah bagi anak yatim.
b. Memberikan dan / atau menyalurkan bantuan korban bencana alam.
KEKAYAAN
Pasal 5
Kekayaan Yayasan diperolah dari :
1. Modal Pangkal sebesar Rp. 25.500.000.00 (Dua Puluh Lima JutaLima Ratus Ribu Rupaih).
2. Pemberian, sumbangan–sumbangan yang tidak mengikat dari badan–badan pemerintah maupun swasta dan perorangan.
3. Sodaqoh, hibah, wakaf, wasiat dan warisan.
4. Perolehan yang lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan dan/atau peraturan Undang-undang yang berlaku.
5. Semua kekayaan Yayasan harus dipergunakan untuk mencapai dan tujuan Yayasan.

ORGAN YAYASAN
Pasal 6
Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Pembina, Pengawas dan Pengurus. Pengurus ini terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Duabelas Orang Koordinator, Kesemuanya diangkat oleh Dewan Pembina untuk waktu yang ditentukan selama-lamanya 5 tahun dan dapat dipilih kembali.

PEMBINA
Pasal 7
1. Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
2. Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota pembina.
3. Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya diangkat sebagai Pembina.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat Anggota Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan.
5. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan /atau tunjangan oleh Yayasan.
6. Dalam hal Yayasan oleh karena sebap apapun tidak mempunyai anggota Pembina, maka dalam waktu Tiga Puluh hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib diangkat anggota Pembina berdasarkan keputusan Rapat Gabungan Anggota Pengawas dan Anggota Pengurus.
7. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Yayasan paling lambat Tig Puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

Pasal 8
1. Masa Jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya.
2. Jabatan anggota pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota Pembina tersebut :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat 7.
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
3. Dilarang untuk menjadi anggota pembina berdasar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA
Pasal 9
1. Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama pembina.
2. Kewenangan pembina meliputi :
a. keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar.
b. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas.
c. Penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan.
d. Pengesahan Program Kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
f. Pengesahan laporan tahunan.
g. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.
3. Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan wewenagn yang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula baginya.

PENGURUS
Pasal 10
1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan yang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Seorang Ketua.
b. Seorang Sekretaris.
c. Seorang Bendahara.
2. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat menjadi Ketua Umum.
3. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat menjadi Sekretaris Umum.
4. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat menjadi Bendahara Umum.
KEANGGOTAAN PENGURUS
Pasal 11
Keangotaan Pengurus berakhir karena:
1. Meniggal dunia.
2. Mengundurkan diri.
3. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
5. Masa Jabatan berakhir.
6. Tidak aktif secara berturut turut 1 (satu) tahun.
Bila terdapat suatu lowongan dalam susunan pengurusan, maka Pembina berhak mengisi lowoangan tersebut.

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
Pasal 12
1. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan Yayasan.
2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan untuk disahkan pembina.
3. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan persetujuan dari Pembina.
4. Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal mengikat Yayasan sebagai penjamin utang, membebani Kekayaan Yayasan demi kepentingan lain.

PENGAWAS
Pasal 13
1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
2. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di antaranya dapat diangkat seagi Ketua Pengawas.
KEANGGOTAAN PENGAWAS
Pasal 14
Jabatan Pengawas berakhir apabila :
1. Meninggal Dunia.
2. Mengundurkan Diri.
3. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahu.
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
5. Masa Jabatan berakhir.
TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS
Pasal 15
1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas Pengawas untuk kepentingan Yayasan.
2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengawas.
3. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki bangunan halaman atau tempat yang dipergunakan Yayasan.
4. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan kepada pengurus.

RAPAT-RAPAT
Pasal 16
Rapat yayasan terdiri dari rapat pembina, rapat pengurus, rapat pengawas, dan rapat gabungan.
a. Rapat Pembina :
1. Rapat pembina diadakan paling lambat sedikit sekali dalam satu tahun, paling lambat dalam waktu lima bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan.
2. Panggilan rapat pembina dilakukan oleh pembina secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat tujuh hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
3. Rapat pembina dipimpin oleh ketua pembina, dan jika ketua pembina tidak hadir atau berhalangan, maka rapat pembina akan dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari anggota pembina yang hadir.
4. Setiap rapat pembina dibuat berita acara rapat yang ditandatngani oleh ketua dan sekretaris rapat.
b. Rapat Pengurus :
1. Rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas permintaan tertulis dari satu orang atau lebih pengurus, pengawas atau pembina.
2. Panggilan rapat pengurus dilakukan leh pengurus yang berhak memwakili pengurus.
3. Rapat pengurus diadakan ditempat kedudukan yayasan atau ditempat kegiatan yayasan.
4. Rapat pengurus dipimpin oleh ketua umum.
5. Apabila ketua berhalangan hadir, maka rapat pengurus dipimpin oleh seorang anggota pengurus yang dipilih oleh dan dari pengurus yang hadir.
c. Rapat Pengawas :
1. Rapat pengawas dapat dilakukan setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih pengawas atau pembina.
2. Rapat pengawas diadakan ditempat kedudukan yayasanatau ditempat kegiatan yayasan.
3. Rapat pengawas dipimpin oleh ketua pengawas.
4. Apabila ketua pengawas berhalangan hadir, maka rapat pengawas akan dipimpin oleh salah seorang pengawas yang dipilih oleh dan dari pengawas yang hadir.
d. Rapat Gabungan :
1. Rapat gabungan adalah rapat yang didakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat pembina.
2. Rapat gabungan diadakan paling lambat 30 hari terhitung sejak yayasan tidak lagi mempunyai pembina.
3. Pemanggilan rapat dilakukan oleh pengurus.
4. Rapat gabungan dipimpin oleh ketua pengurus, apabila ketua berhalangan maka pimpinan rapat dipimpin oleh ketua pengawas.
5. Apabila keduanya tidak hadir maka, rapat gabungan dipimpin oleh pengurus atau pengawas yang pilih oleh dan dari pengurus dan pengawas yang hadir.

PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNG JAWAB
Pasal 17
Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pembina diwajibkan membuat pembukuan yang tertib dan rapi mengenai Yayasan ini, sedangkan neraca tahunan harus disahkan oleh Rapat Pembina.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 18
Perubahan anggaran Dasar Yayasan dapat dilakukan atas Keputusan Rapat Pembina Pleno yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota Dewan Pengurus yang hadir.
PEMBUBARAN
Pasal 19
Pembubaran Yayasan ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rapat Dewan Pengurus yang sengaja diadakan untuk keperluan itu dan dihadiri sedikitnya ¾ dari anggota penggurus serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota penggurus yang hadir, sedangkan keputusan diambil atas dasar musyawarah dan mufakat, dan penyelesaian likuidasi dilakukan oleh para anggota Dewan Pengurus, kecuali rapat pembubaran menentukan lain. Jika setelah likuidasi masih ada sisa kekayaan, maka sisa kekayaan Yayasan tersebut harus diberikan kepada badan yang mempunyai tujuan dengan Yasyasan ini atau kepada badan sosial lain yang disetujui oleh rapat pembubaran.
PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam anggaran Dasar ini dapat diputus oleh Dewan Pengurus dan apabila dianggap perlu dapat diatur dalam Aturan Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

+++++++++++++++++++

AkTA NotAris

Yayasan :

Nomor : 00.06.20

Pada hari ini………Jum’at………….. tanggal ……… enam Februari Tahun Dua Ribu Sebelas.

Berhadapan dengan saya. (____nama Notaris ________), Sarjana Hukum, Notaris di (_____Cilacap_______) dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini: ———————————

Tuan………Imam Baedowi…………..swasta. bertempat tinggal di … Gebang kalisabuk kesugihan Cilacap ………… ———————————-

Tuan………Ilzamul Wafik………….swasta. bertempat tinggal di …… Gebang kalisabuk kesugihan Cilacap ………. ———————————-

Para penghadap tersebut diatas menerangkan bahwa mereka telah memisahkan dari kekayaan mereka uang sebanyak Rp……………….. yang diperuntukan sebagai kekayaan pangkal suatu Yayasan yang dengan ini didirikan. dengan memakai peraturan-peraturan atau Anggaran Dasar sebagai berikut: ———————————–

——————————- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN —————–

———————————————– Pasal 1 ————————————–

Yayasan ini bernama:……… NURUL HAQ ……………. ——————————————————-

berkedudukan dan berkantor pusat di (_____Gebang kalisabuk kesugihan Cilacap _______) dengan mempunyai perwakilan-perwakilan di tempat-tempat lain yang ditetapkan oleh Badan Pengurus, dengan persetujuan dari Badan Pendiri. —————

———————————————– AZAS —————————————

———————————————– Pasal 2 ————————————–

Yayasan ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

———————————————– WAKTU ————————————

———————————————– Pasal 3 ————————————–

Yayasan ini mulai berlaku dan berjalan pada hari dan tanggal akta ini dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditetapkan lamanya terlebih dahulu. ———————————————————————

————————————– MAKSUD DAN TUJUAN ————————-

———————————————– Pasal 4 ————————————–

Maksud dan tujuan Yayasan ini ialah: ——————————————————–

Maksud : sebagai sarana untuk berpastisipasi didalam pendidikan dan pengembangan masyarakat.

Tujuan: untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan Masyarakat yang serasi, antara kebutuhan material dan spiritual melalui usaha-usaha yang teratur, terencana dan berkesinambungan.

—————————————– USAHA-USAHA ———————————

———————————————– Pasal 5 ————————————–

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Yayasan melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Dalam bidang sosial yang meliputi :
a. mendirikan dan / atau mengelola lembaga Pendidikan formal tingkat Dasar.
b. Mendirikan dan / atau mengelola lembaga pendidikan non formal yang meliputi :
– Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
– Pendidikan Madrasah Diniyyah
– Pendidikan Kesetaraan (Paket A, Paket B dan Paket C)
– Serta Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
c. Mendirikan satuan pendidikan non formal, yang terdiri atas :
– Majlis Taklim
– Kelompok Belajar Usaha (KBU)
– Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
– Taman Bacaan Masyarakat (TBM) serta satuan pendidikan yang sejenis
d. Pemberian dan /atau pengusahaan program beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
2. Dalam bidang kemanusiaan yang meliputi:
a. Memberikan dan / atau menyalurkan sumbangan nafkah bagi anak yatim.
b. Memberikan dan / atau menyalurkan bantuan korban bencana alam.
———————————— KEKAYAAN YAYASAN —————————-

———————————————– Pasal 6 ————————————–

1. Kekayaan Yayasan ini terdiri dari: ——————————————————

a. Kekayaan pangkal yang sudah disisihkan oleh para pendiri seperti tersebut di atas. –

b. Bantuan-bantuan atau sumbangan-sumbangan yang diperoleh dari Pemerintah, Masyarakat dan Badan-Badan lain yang menaruh minat terhadap Yayasan yang sifatnya tidak mengikat. zakat, hibah-hibah, hibah wasiat, warisan-warisan, wakaf-wakaf dan Iain-lain baik berupa barang-barang bergerak maupun tidak bergerak.

c. Pendapatan-pendapatan lain dari usaha-usaha Yayasan yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah. ———————————————————————–

2. Uang yang tidak segera dibutuhkan untuk keperluan pengeluaran sehari-hari dari Yayasan disimpan di salah satu Bank atas nama Yayasan atau dijalankan menurut cara yang ditentukan oleh Badan Pengurus dengan persetujuan Badan Pendiri.

———————————— PELINDUNG/PEMBINA —————————-

———————————————– Pasal 7 ————————————–

Jika dianggap perlu Badan Pendiri dapat mengangkat/memberhentikan seorang Pelindung/Pembina atau lebih.

——————————————– PENASEHAT ———————————

———————————————– Pasal 8 ————————————–

1. Apabila dianggap perlu, Badan Pendiri dapat mengangkat seorang Penasehat atau lebih.

2. Penasehat berhak memberikan nasehat kepada Badan Pengurus, baik diminta ataupun tidak diminta. akan tetapi semua nasehat itu tidak mengikat. ————————————————————–

—————————————— BADAN PENDIRI——————————

———————————————– Pasal 9 ————————————–

Badan Pendiri Yayasan adalah Badan Pemegang Kekuasaan tertinggi dalam Yayasan. ——-

Para Anggota Badan Pendiri dari Yayasan ini terdiri dari: ————————————

a. mereka yang mendirikan Yayasan ini. —————————————————

b. mereka yang atas usul seorang Anggota Badan Pendiri yang hendak mengundurkan diri. setelah ditunjuk dan diangkat oleh keputusan Rapat Anggota Badan Pendiri untuk menjadi penggantinya. ————–

c. mereka/seseorang yang diangkat oleh Rapat Anggota Badan Pendiri karena dianggap oleh Badan Pendiri telah berjasa pada Yayasan ini. ———————————————————————-

3. Pengangkatan dan pemberhentian para Anggota Badan Pendiri dilakukan oleh keputusan Rapat Anggota Badan Pendiri secara musyawarah untuk mufakat dan harus dihadiri oleh semua Anggota Badan Pendiri atau kuasanya dengan Surat Kuasa.

4. Kecuali apa yang diuraikan dalam ayat 3 Pasal ini maka untuk sahnya Rapat-Rapat Badan Pendiri berlaku apa yang ditentukan dalam Pasal 13, kecuali bila dalam anggaran dasar ini ada penetapan lain. —-

5. Para Anggota Badan Pendiri memilih salah seorang dari mereka sebagai Ketua. ———

6. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban serta hal-hal lain mengenai Badan Pendiri. yang belum atau tidak cukup diatur dalam anggaran dasar ini, akan diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga Yayasan ini.

————————————— BADAN PENGURUS —————————–

———————————————– Pasal 10 ————————————

1. Yayasan ini dipimpin dan diurus oleh suatu Badan Pengurus yang terdiri antara lain dari: Seorang Ketua, seorang Wakil Ketua atau lebih seorang Sekretaris dan seorang Wakil Sekretaris atau lebih, seorang Bendahara dan seorang Wakil-Bendahara atau lebih dan seorang atau lebih sebagai Anggota/Pembantu Umum. ——–

2. Para Anggota Badan Pengurus diangkat untuk masa jabatan tahun. akan tetapi dapat seketika diangkat kembali.

3. Para Anggota Badan Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Anggota Badan Pendiri.

4. Jabatan dalam Badan Pengurus. apabila dianggap perlu dapat dirangkap oleh Anggota Badan Pendiri.

5. Jika terjadi lowongan. maka Anggota-Anggota Badan Pengurus lainnya dapat mengajukan calon-calon untuk mengisi lowongan itu kepada Badan Pendiri untuk mendapatkan pengesahan usul itu akan tetapi Badan Pendiri dapat menunjuk orang lain untuk mengisi lowongan itu. ————————————————–

6. Badan Pengurus dengan persetujuan Badan Pendiri membentuk seksi-seksi/panitia-panitia atau bagian-bagian maupun lembaga-lembaga untuk membantu pekerjaan Badan Pengurus dalam melaksanakan usaha- usaha Yayasan.

7. Sekurang-kurangnya seorang Anggota Badan Pengurus duduk dalam seksi-seksi/panitia-panitia atau bagian-bagian maupun lembaga- lembaga itu sebagai penghubung antara seksi/panitia atau bagian itu dengan Badan Pengurus.

—————————–KEANGGOTAAN BADAN PENGURUS——————-

———————————————– Pasal 11 ————————————

1. Keanggotaan Badan Pengurus berakhir karena: —————————————–

a. berakhir masa jabatannya; ———————————————————

b. meninggal dunia; ——————————————————————-

c. mengundurkan diri atas permintaan sendiri; —————————————–

d. ditaruh dibawah pengampuan (onder curetale); ———————————–

e. dinyatakan berada dalam keadaan pailit berdasarkan keputusan Hakim; atau ——-

f. diberhentikan oleh keputusan Rapat Badan Pendiri karena melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan Yayasan, setelah mendengar dan mempertimbangankan keterangan-keterangan dan/atau alasan-alasan dari yang bersangkutan. ———————————————————————

2. Mereka yang dipecat seperti yang dimaksud dalam ayat 1 sub f diatas, diberi kesempatan dalam tempo 1 (satu) bulan setelah pemecatan tersebut, untuk mengajukan pembelaan diri dalain Rapat Gabungan Para Anggota Badan Pendiri dan Badan Pengurus. ———————————————————————–

—————— KEWAJIBAN DAN KEKUASAAN BADAN PENGURUS ———-

———————————————– Pasal 12 ————————————

1. Badan Pengurus wajib menjunjung tinggi dan menjalankan peraturan- peraturan dalam Anggaran Dasar ini serta melakukan segala daya upaya untuk terwujudnya maksud dan tujuan dari Yayasan ini. —

2. Ketua dan sekretaris bersama-sama mewakili Badan Pengurus dan karenanya mewakili Yayasan baik dimuka maupun diluar Peradilan dan berhak untuk dan atas nama Yayasan melakukan segala tindakan baik yang mengenai perbuatan pengurusan (daden van beheer) maupun yang mengenai perbuatan pemilikan (daden van eigendom). mengikat Yayasan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Yayasan. akan tetapi dengan batas-batas ketentuan sebagai berikut:

a. untuk memperoleh dan melepaskan harta tetap termasuk bangunan- bangunan dengan cara membeli dan menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas kekayaan Yayasan. —————-

b. untuk meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan (tidak termasuk mengambil uang Yayasan yang disimpan di Bank-Bank atau tempat-tempat lain). ———————————-

c. untuk menggadaikan atau mempertanggungkan kekayaan Yayasan dengan beban-beban yang bersifat apapun.

d. untuk mengikat Yayasan sebagai penanggung atau penjamin (borg atau avaliste). —

e. melakukan/mengadakan perdamaian (dading) diperlukan persetujuan tertulis lebih dahulu dari keputusan Rapat Badan Pendiri. ——————————————————————–

Terhadap Pihak Ketiga (derden) persetujuaii tersebut cukup Akta yang bersangkutan ikut ditanda-tangani oleh Ketua Badan Pendiri dan Para Anggota Badan Pendiri lainnya atau dengan surat persetujuan yang ditanda-tangani oleh Ketua Badan Pendiri bersama-sama dengan para Anggota Badan Pendiri lainnya.

3. Tiap tahun sekali sebelum akhir triwulan pertama dan untuk pertama kalinya pada akhir bulan Badan Pengurus melakukan perhitungan mengenai segala penghasilan dan pengeluaran dalam tahun yang lampau, perhitungan mana harus diumumkan dengan selayaknya. ———————————————————

4. Perhitungan dan pertanggungan-jawab serta laporan mengenai hal tersebut diatas ini harus diminta pengesahan kepada Rapat Badan Pendiri dan pengesahan itu berarti memberi pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab (aequit et de charge) terhadap Badan Pengurus mengenai segala penghasilan dan pengeluaran serta pengurusannya untuk tahun yang lampau. Badan Pengurus tidak mendapat gaji, akan tetapi segala biaya yang dikeluarkan oleh Badan Pengurus untuk keperluan/ kepentingan Yayasan ditanggung dan dibayar oleh Yayasan. —————–

——————————– RAPAT BADAN PENGURUS —————————

———————————————– Pasal 13 ————————————

1. Badan Pengurus wajib untuk mengadakan rapat anggota Badan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dan setiap kali kalau dianggap perlu oleh Badan Pendiri atau Ketua Badan Pengurus atau oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota Badan Pengurus, yang memberitahukan kehen-daknya itu secara tertulis kepada Ketua, disertai keterangan singkat tentang hal-hal yang hendak dibicarakan dalam rapat.

2. Semua Rapat Anggota Badan Pengurus dipimpin oleh Ketua, bila ia tidak hadir oleh salah seorang Wakil Ketua, bila para Wakil Ketua tidak ada pada Rapat. dapat dipilih oleh dan dari para anggota-pengurus yang hadir.

3. Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan lainnva dalam anggaran dasar ini, maka Rapat Anggota Badan Pengurus dianggap sah. jikalau dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Anggota Badan Pengurus.

4. Untuk dapat mengambil keputusan yang sah. Rapat Badan Pengurus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah yang hadir. jikalau jumlah yang hadir tidak cukup. maka Ketua Rapat dapat memanggil rapat baru. secepat-cepatnya 1 (satu) minggu setelah rapat pertama, dalam rapat mana dapat diambil keputusan-keputusan yang sah mengenai acara-acara dalam rapat pertama. dengan tidak lagi mengindahkan jumlah anggota yang hadir. kecuali jika dalam Anggaran Dasar ini menetapkan lain. ———————————————

5. Semua keputusan diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat dan bila dengan jalan musyawarah tersebut tidak ada kata sepakat. maka keputusan Rapat diambil dengan suara terbanyak, kecuali dalam anggaran dasar ini atau dalam Anggaran Rumah Tangga Yayasan atau peraturan-peraturan lainnya ditentukan lain. —–

6. Dalam Rapat Anggota Badan Pengurus tiap-tiap anggota berhak untuk mengeluarkan satu suara.

7. Bilamana suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya. maka Ketua Rapatlah yang memutuskan.

8. Panggilan Rapat dilakukan dengan surat perekspedisi atau tercatat pada alamat yang tercatat pada buku Yayasan sekurang-kurangnya (__7___) hari sebelum Rapat diadakan dengan menyebutkan tempat Rapat itu diadakan serta tanggal dan jam dengan singkat soal-soal yang akan dibicarakan. ————————

——————————— PERATURAN RUMAH TANGGA ——————–

———————————————– Pasal 14 ————————————

1. Bila dipandang perlu maka dengan persetujuan Badan Pendiri, Badan Pengurus dapat mengadakan peraturan-peraturan lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini atau dalam Peraturan Rumah Tangga. —

2. Peraturan Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lain itu tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

—————————————— TAHUN BUKU ———————————

———————————————– Pasal 15 ————————————

1. Tahun buku Yayasan ini dimulai dari satu (__apa bulan januari____) sampai dengan (_apa bulan _____) dari tiap- tiap tahun.

2. Pada akhir bulan (__Desember_____) dari tiap-tiap tahun buku-buku Yayasan harus ditutup dan selambat-lambatnya dalam tempo (___satu___) bulan sesudahnya, dari penutupan buku-buku tersebut oleh Badan Pengurus harus dibuat suatu perhitungan tentang penerimaan dan pengeluarart Yayasan selama tahun buku yang lampau.

3. Perhitungan tersebut disertai surat-surat pertanggungan jawab yang bersangkutan, berikut laporan tahunan harus segera disampaikan kepada Badan Pendiri untuk dimintakan persetujuan dan pengesahannya. —

4. Pengesahan dari perhitungan dan pertangungan jawab tersebut oleh Badan Pendiri, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada Badan Pengurus atas segala tindakan Badan Pengurus terhadap Yayasan selama tahun buku yang bersangkutan. ———————————————————

————————————— PEMBUBARAN YAYASAN ———————-

———————————————– Pasal 16 ————————————

1. Yayasan ini hanya dapat dibubarkan atas kekuatan putusan Rapat Badan Pendiri yang diadakan dengan sengaja untuk maksud itu dan Rapat itu harus dihadiri oleh sedikitnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Anggota Badan Pendiri dan keputusan pembubaran ini harus disetujui oleh sedikit- dikitnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota suara yang dikeluarkan. Jika Rapat itu tidak dihadiri oleh jumlah anggota yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ini, maka Ketua Rapat dapat memanggil Rapat berikutnya secepat-cepatnya dalam 1 (satu) minggu dan selambat-lambatnya satu bulan setelah Rapat itu. dalam Rapat mana diambil keputusan yang mengikal dengan quorum seperti yang diuraikan dalam ayat 1 Pasal ini, asal saja putusan itu disetujui oleh sedikit-dikitnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sail dalam Rapat. —————————————————————

3. Dengan tidak mengurangi ayat 1 diatas ini, maka putusan pembubaran Yayasan hanya dapat diambil jika Yayasan ini ternyata tidak dapat hidup langsung atau jika kekayaan Yayasan sudah tidak ada lagi atau mengurang sedemikian banyaknya. sehingga menurut pertimbangan Badan Pendiri tidak cukup lagi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan atau maksud dan tujuan Yayasan ini oleh Badan Pendiri dianggap lebih tepat dijalankan oleh Organisasi lain.

4 Bilamana Yayasan dibubarkan, maka likwidasinya dilakukan oleh Badan Pengurus dibawah pengawasan Badan Pendiri dan segala kekayaannya oleh Badan Pendiri diberikan kepada Badan atau perkumpulan yang mempunyai maksud dan tujuan sama atau Badan lain yang dianggap hampir sama dengan maksud dan tujuan Yayasan ini.

——————————————— LIKWIDASI ———————————

———————————————– Pasal 17 ————————————

Jika Yayasan ini dibubarkan, maka Badan pengurus diwajibkan untuk menyelesaikan semua hutang Yayasan ini, dibawah penga¬wasan dari Badan Pendiri dan sisa kekayaannya, jika ada peng-gunaannya ditentukan oleh Badan Pendiri dengan memperhatikan maksud dan tujuan dari Yayasan ini. —————————————–

——————————— PERUBAHAN ANGGARAN DASAR——————

———————————————– Pasal 18 ————————————

1. Untuk merubah Anggaran Dasar diperlukan Rapat Badan Pendiri dan putusan yang dimaksud dalam Pasal 16 ayat pertama dan ayat kedua, demikian dengan tidak mengurangi apa yang ditetapkan dalam ayat berikut.

2. Maksud dan tujuan Yayasan dan apa yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini tidak dapat dirubah. kecuali bila hal ini diperlukan untuk memperluas maksud dan tujuan Yayasan atau bila hal itu diperlukan berdasarkan peraturan-peraturan dari yang berwajib. ———————————————————————

———————————— PERATURAN PENUTUP —————————-

———————————————– Pasal 19 ————————————

Hal-hal yang tidak diatur atau tidak cukup diatur dalam anggaran dasar ini serta peraturan-peraturan rumah tangga dan peraturan-peraturan lainnya dimaksud dalam Pasal 14 diputuskan oleh Rapat Badan Pendiri. –

Akhirnya para penghadap menerangkan; Bahwa susunan Badan Pendiri adalah sebagai berikut:

Bahwa menyimpang dari apa yang dimaksud dalam Pasal 10 maka untuk pertama kalinya diangkat sebagai para Anggota Badan Pengurus Yayasan adalah sebagai berikut: ——————————————–

Pengangkatan-pengangkatan mana telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan. —-

Para penghadap saya. Notaris kenal. ——————————————————–

————————————— DEMIKIANLAH AKTA INI.———————–

Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di (___Cilacap_____), pada hari dan tanggal seperti tersebut pada bagian-awal akta ini dengan dihadiri oleh : namasaksi1…dan…namasaksi 2 karyawan Kantor Notaris dan bertempat tinggal di (_____alamat saksi 1 dan 2_______), yang saya, Notaris kenal sebagai saksi-saksi. Segera setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini ditanda-tangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris .

Naa terang notaris

materai
t.t.d

(compiler: pakafiqelzam@yahoo.co.id)

Leave a comment