:: www.ldnu.or.id :: Lembaga Dakwah NU :: Dokumen para Kyai, Ustadz dan Santri ::

Archive for March, 2012

Mutu Tenaga Pendidik mempertaruhkan masa depan generasi

Liputan6.com, Jakarta: Sampoerna School of Education (SSE) menggelar Konferensi Guru Nasional 2011. Tujuannya, meningkatkan kualitas guru sebagai tenaga pengajar untuk membangkitkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dekan Sampoerna School of Education Prof. Dr. Paulina Pannen menjelaskan, menurut data UNESCO 2011, Indonesia memiliki lebih dari 3,4 juta orang guru. Namun, berdasarkan Kemendiknas hanya 16,9 persen atau 575 ribu orang guru yang memiliki sertifikasi.

“Kekurangan baik dalam jumlah maupun mutu tenaga pendidik mempertaruhkan masa depan generasi muda Indonesia. Oleh karena itu, selayaknya tanggung jawab membangun generasi muda, meningkatkan jumlah, dan mutu tenaga pendidik profesional merupakan tanggung jawab kita bersama,” ungkap Paulina dalam konferensi persnya di Gedung SSE di Mulia Businees Park, Jakarta, baru-baru ini.

Lebih lanjut Paulina menjelaskan Konfrensi Guru Nasional 2011 mengangkat tema ‘Future Teachers, Future Leaders‘. Sejumlah pendidik dan praktisi nasional dan international akan mengisi agenda konferensi tersebut. Konferensi Guru Nasional 2011 dibuka oleh mantan Direktur Pendidikan Biro Asia Pasifik, UNESCO, Sheldon Shaeffer.

Paulina menjelaskan acara tersebut adalah inisiatif dari SSE untuk menyediakan forum bagi para guru dan tenaga pendidik agar bisa berbagi gagasan, penelitian terakhir, dan inovasi dalam sistem mengajar dan pendidikan. Selain itu, para pengelola sekolah dan guru diajak bersinergi secara profesional agar mampu memberi pengaruh positif kepada perkembangan sekolah dan siswa.

“Selain harus meningkatkan kualitasnya, para guru dan tenaga pendidik seiring dengan perubahan global, juga dituntut mendobrak persepsi belajar mengajar satu arah menuju ke sistem belajar dua arah. Bahwa guru itu tidak hanya sebagai guru gitu loh, tapi guru itu sebagai leader,” tuturnya.

Kegiatan seminar tersebut rencananya bakal digelar empat kali setahun pada 2012 mendatang. Tujuannya untuk menampung para peserta lain yang belum berkesempatan mengikuti program konferensi guru nasional tahun ini. “Peserta yang ingin mengikuti acara ini banyak sekali, sehingga bagi mereka yang belum dapat kesempatan itu bisa mengikuti acara seminar guru nasional pada acara-acara selanjutnya, tahun depan akan ada empat kali setahun, jadi nanti akan diadakan setiap tiga bulan sekali.” pungkasnya.(BJK/ULF)

Agama menjadi landasan moral

Jakarta (ANTARA News – Convention Centre, Jakarta, Selasa malam, mengatakan agama adalah landasan moral bagi membangun bangsa menjadi lebih maju.

“Agama menjadi landasan moral dan etika untuk bangun bangsa yang lebih maju, mari kita songsong tahun depan penuh harapan. Kita cetak kondisi politik stabil, ekonomi baik dan kehidpan sosial yang lebih baik,” katanya.

Dia meminta peristiwa yang tidak patut dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat pada 2011 tidak lagi terulang pada tahun mendatang.

“Kesalahan dan ketidakpatutan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat tahun ini jangan terjadi lagi tahun depan, dengan iman, pengharapan dan kasih, bangun Indonesia lebih sejahtera, adil dan damai,” katanya.

Presiden juga meminta semua umat beragama, khususnya umat Nasrani yang tengah merayakan Natal, untuk terus meningkatkan toleransi dan kebersamaan dalam menyelesaiakan berbagai masalah.

“Saat ini kita berada pada proses pembangunan yang bergerak maju, kita memerlukan kebersamaan diantara komponen bangsa apapun identitasnya, Islam, Kristen, Khong Hu Chu, Budha, Hindu memiliki tanggung jawab yang sama,” kata Presiden.

Presiden menyebutkan kebersamaan, toleransi dan saling memahami adalah salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Dia mengajak masyarakat dan umat kristiani untuk mensyukuri kondisi bangsa yang baik dari sektor ekonomi, politik dan kehidupan masyarakat sehingga terbangun harmoni.

“Jadikan natal sebagai jiwa terang, optimis, pikran positif dan keyakinan,” kata Presiden.

Di akhir pidatonya, Yudhyono menyampaikan salam dari Ibu Negara Ani Yudhoyono yang tidak bisa hadir karena sakit dan kini tengah dirawat di rumah sakit

Hingga pukul 21:00 WIB belum ada konfirmasi resmi dari pihak Istana Presiden perihal sakitnya Ani Yudhoyono. (*)

P008

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011