:: www.ldnu.or.id :: Lembaga Dakwah NU :: Dokumen para Kyai, Ustadz dan Santri ::

Archive for January, 2013

Tips memilih baju awul-awul/owol

TIPS, TRIK, KIAT  dan STRATEGI JITU MEMILIH AWUL-AWUL/OWOL-OWOL

Owol-owol adalah tempat di area pasar malam sekaten untuk penjualan baju dan pakaian bekas dari berbagai negara. Harganya biasanya sangat murah dan cocok untuk mahasiswa, pelajar maupun santri yang uang sakunya pas-pasan.

Secara hukum Fiqh Islam, jual-beli demikian termasuk akad yang sah. Terdapat sedikit fatwa selaras yang memakruhkan dan tidak ditemukan pendapat yang mengharamkan.

Bagi anda yang berencana untuk pergi ke owl-owol sekaten tahun ini, sangat dianjurkan untuk mempelajari trik jitu ini. Pelajaran berikut  dimaksudkan untuk mendapatkan barang dan kualitas yang bagus, disamping harga yang murah.

  1. Susun daftar kebutuhan anda (dari rumah)meliputi nama dan jumlah barangnya.
  2. Baiknya anda yang laki-laki memakai kostum kaos oblong dan celana olah raga. Tujuanya adalah untuk mencoba pakai saja.
  3. Bawa daftar tersebut dalam bentuk cheklist  kosong. Kalau sedikit cukup ingat saja dikepala anda dan ikat dengan singkatan kata yang smart.
  4. Bawa masker. Selain untuk menahan asma dan debu impor juga dapat untuk menyamarkan pribadi. Di lapangan ada beberapa yang menggunakan helm.
  5. Pilihlah harga yang murah dan berupa paketan, misal 10.000 dapat 3.
  6. Carilah barang yang anda butuhkan sesuai daftar(ingat tujuan dari rumah)
  7. Sesuaikan pilihan dengan pakaian yang sudah anda miliki. Misal anda sudah punya bawahan pink, maka akan selaras bila atasan lebih muda dan terlihat cantik.
  8. Jika anda suka terhadap barang yang jumlahnya melebihi rencana, maka simpanlah di “tempat” yang aman dan tidak keluar dari area harga yang asli.(awas jangan merekayasa hukum).
  9. Perhatikan lagi jenis cotton 100%, juga ukuran, slerekan,  dan kancing benik yang lengkap.
  10. Setelah pulang, titipkan barang-barang belanja tersebut ke Laundry untuk dibersih-rapikan.

 

EFEK POSITIF

  • KUALITAS BAGUS
  • HARGA MURAH
  • JUMLAH BANYAK
  • TIDAK MUNGKIN DISOMBONGKAN(UNTUK SOMBONG)

EFEK NEGATIF

  • TIDAK SESUAI BUDAYA JAWA
  • TERKESAN KOWOL JIKA TIDAK DIKOMBINASI DENGAN SARUNG DAN ATAU PECI
  • Siap-siap ditertawakan, jika modenya aneh.

Yogyakarta memang penuh dengan hal unik yang bisa diangkat untuk dibagikan pada para kompasiana. Kali ini, dari hasil turun ke lapangan, saya mendapatkan hal unik disebuah penyelenggaraan Sekaten yang berada di Alun-Alun Utara. Bila menelaah arti Sekaten itu sendiri, berdasarkan hasil dari wikipidea menyebutkan Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat) adalah acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad s.a.w. yang diadakan pada tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul awal tahun Hijrah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dulunya dipakai oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.

Saat ini, sekitar akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012 warga Yogyakarta banyak yang antusias untuk melihat dan menikmati malam disini. Tujuannya pun beragam, ada yang sekedar untuk hiburan, adapula yang memang sengaja untuk mencari barang murah. Karena kebetulan disini kita akan melihat para penjual yang mengobral barang dagangannya. Seperti yang saya alami, saat saya sengaja menikmati hiburan disini saya melewati bagian penjualan baju bekas.

Awul-Awul, begitulah sebutan bagi tempat penjualan baju bekas yang ada di Yogyakarta. Ternyata di Sekaten ini kita bisa mendapatinya secara khusus dibagian kanan dari arah utara. Semua pedagang baju bekas ada disini dengan tumpukan dagangan mereka. Pemandangan tumpukan baju ini sebenarnya kurang menarik, mengingat seperti gudang. Namun, bagi sebagian pengunjung rela untuk mengobrak-abrik tumpukan tersebut.

13258527271965167796

inilah pemandangan tumpukan pakaian bekas (awul-awul)

Tidak hanya baju, kita bisa mendapati jaket, celana (pendek atau panjang), dan juga konyolnya ada pula yang menjual selimut.Barang import, itulah yang selalu dikatakan para pedagang untuk mempromosikan dagangan mereka. Bahkan mereka sengaja membuat kertas penanda disetiap barang yang ditumpuk, dimana keterangan tersebut menunjukkan jenis dagangan (celana, baju, jaket, dll). Harga yang relative murah pun dijadikan kelebihan pada barang Awul-Awul ini.

1325853075890094506

tumpukan pakaian bekas lainnya.

Meskipun, kita harus menyadari bahwa barang yang dijual disini kebersihannya tidak bisa dijamin. Karena selain merupakan barang bekas, tentu kita tidak tahu barang atau pakaian disini berasal darimana. Sebagian pedagang mengaku, barang yang mereka tumpuk dan jual ini berasal dari pasokan khusus luar daerah. Kemudian, ada yang mengaku mereka mendapati pakaian ini juga dari sumbangan masyarakat yang bingung saat mempunyai baju bekas hendak dikemanakan.

Seperti yang diungkapkan Adi (24) yang kebetulan sebagai karyawan di salah satu tempat Awul-Awul ini, dirinya mengaku saat ada penyelenggaran Sekaten ini penjualan lebih meningkat dibanding hari biasa saat ia berjualan ditoko.
Pengunjung yang kesini rata-rata malah mahasiswa mba, banyak alasan mereka untuk membeli. Seperti mereka sengaja mencari barang murah dengan kualitas merk import,” tegas pria berambut gondrong ini.

Hal tersebut pun diakui oleh Doni (22), pria yang mengaku kuliah disalah satu Universitas Swasta di Yogyakarta ini mengaku sengaja datang ke Sekaten untuk mampir ke penjualan Awul-Awul ini. Menurutnya, disini bisa ditemui baju bermerk dengan harga bisa jauh lebih murah. Dirinya pun menyadari akan kebersihan, maka menurut Doni sebaiknya kita menggunakan masker saat memilih-milih pakaian disini.

Bila sejak tadi berbicara mengenai harga yang relative murah, berapa sih harganya ?Biasanya barang yang lebih murah sudah disendirikan dengan ditumpuk sesuai jenisnya. Kita bisa mendapati sebuah jaket jeans dengan harga Rp 10rbu, yang mana biasanya di toko-toko seharga ratusan ribu.Kemudian ada juga celana jeans telah diobral seharga Rp 25 ribu perpotongnya.

13258533411466680010

obralnya sampe Rp 10ribu, ini memang murah atau murahan ya?

Murah memang menjadi alasan utama, namun ada baiknya selalu memperhatikan kebersihannya. Sebagai salah satu tindakan untuk tidak terkena hal yang tidak diinginkan dari pakaian bekas ini, setidaknya saat anda membeli dengan mengobrak-abrik pakaian menggunakan masker. Kemudian, saat sudah mempunyai barang yang dibeli, maka saat setiba dirumah pakaian bekas tersebut sebaiknya direndam lama dengan air bersih baru dicuci dengan sabun. (selamat berbelanja)

Siapa yang menilai tulisan ini?

    5

Bowo Bagus

Aktual

Piko

Aktual

Gaganawati

Inspiratif

Posma Ramo…

Bermanfaat

KOMENTAR BERDASARKAN :

6 January 2012 20:36:48

siipppssss…informatif

Salam bahagia.

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 20:52:49

makasih
salam bahagia juga .

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 20:46:55

he h he dadi kelingan jamana kuliah biyen..
sip
mantabzzz

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 20:53:40

haha, makasih udh dilaksanakan.hehe ..
ketahuan doyan beli yg bekas *ups

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 21:22:30

sssttt wkwkwkwkw

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 20:57:22

kangennnnn awuk2 hikzzzzzzzzzzzzzzzz
cedak bakpia 2hh eh opo kuwi? akeh to?
ya owooohh kngen Jogja tenanan…
keren dek

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 21:07:29

haha, semangat bgt mba :p
ampe salah ketik, hehehe..
bakpia yg dimana ?disini banyak bakpia, dan juga byk tu awul-awulnya.setiap sudut passsti ada ^^ (ayooo, sini berkunjung lagi)

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 20:57:45

kok awuk2? awul2 mksdnya wekkekekekk

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 21:22:50

lah dikuntit ro mbah ti ki wkwkwkw

Laporkan Komentar

0

Balas

6 January 2012 20:59:46

hanya sehari ya?!?

Laporkan Komentar

0

Balas

Tulis Tanggapan Anda
Guest User

Subscribe and Follow Kompasiana: